Sabtu, 02 Juli 2011

kumpulan puisi: Bersetubuh Di Istana Raja

Bersetubuh Di Istana Raja
Oleh: Abu Gybran












Terengah
Menderu, memburu
Riak bergolak darah merah
wajah saga
Tak terbantah nafsu yang membuncah
liar
Tak berujung
Mungkin sepanjang umur setan

Bersetubuh di istana raja
atau ditempat biasa mengumbar syahwat;
Gedung mewah wakil rakyat

"Kemarilah.......
kita selesaikan birahi kita.
Sebab kita sudah sekian lama bertelanjang
tanpa sehelai benang". ***

Tangerang, 28 Juni 2011

Serenteng Janji 
Dan Sebilah Belati
Oleh: Abu Gybran

Bukan,
bukan itu yang aku maksud
Saat kau datang dengan serenteng janji
dan
di pinggangmu terselip sebilah belati
Apa maksudnya?

Bukan,
bukan itu yang aku maksud
Ketika kau berlari kesegala arah
dan
di tanganmu tergenggam sebilah belati
Maksudnya apa?

Mengumbar janji
Menikam ulu hati

Dengarlah,
jika kau lupa, kuingatkan: Bukti yang aku maksud
maka: Buktikan.....!!!
Bukan serenteng janji
saat kau berkompetisi (berjudi merebut kursi)
dan
ancaman sebilah belati
saat kau kalah berjudi. ***

Tangerang, 19 Juni 2011

Gelap Mata
Oleh: Abu Gybran

Himpitan mendera
didera himpitan
Sudah terlalu lama

Mata gelap
gelap mata
Sudah terlalu lama buta warna
Hitam dan putih, sama

Raga tanpa jiwa
Tak mampu lagi melafalkan mantera Pancasila
Tuan.......
Tak usah repot menghukum mati kami
karena kami sudah lama mati......!!!*** 

Tangerang, 17 Juni 2011 

Ada Jawara Di Istana
Oleh: Abu Gybran

Garang
berujar lantang
Menjejali tiap sudut dan ruang

Tinjunya membentur langit
Runcing jari telunjuk
menusuk tiap mata penantang
Terlentang
diam

Hah......!!!
Jumawa

Telah bergeser lapisan bumi
Merubah jiwa ksatria
pendamping, pembela wajah suci
Santri, buruh dan petani

Jawara istana
kaki dan tangan tuan
Berlindung dalam lipatan baju zirah
kekuasaan. ***

Tangerang, 13 Juni 2011

Tidak ada komentar: