Bersetubuh Di Istana Raja
Oleh: Abu Gybran
Terengah
Menderu, memburu
Riak bergolak darah merah
wajah saga
Tak terbantah nafsu yang membuncah
liar
Tak berujung
Mungkin sepanjang umur setan
Bersetubuh di istana raja
atau ditempat biasa mengumbar syahwat;
Gedung mewah wakil rakyat
"Kemarilah.......
kita selesaikan birahi kita.
Sebab kita sudah sekian lama bertelanjang
tanpa sehelai benang". ***
Tangerang, 28 Juni 2011
Serenteng Janji
Dan Sebilah Belati
Oleh: Abu Gybran
Bukan,
bukan itu yang aku maksud
Saat kau datang dengan serenteng janji
dan
di pinggangmu terselip sebilah belati
Apa maksudnya?
Bukan,
bukan itu yang aku maksud
Ketika kau berlari kesegala arah
dan
di tanganmu tergenggam sebilah belati
Maksudnya apa?
Mengumbar janji
Menikam ulu hati
Dengarlah,
jika kau lupa, kuingatkan: Bukti yang aku maksud
maka: Buktikan.....!!!
Bukan serenteng janji
saat kau berkompetisi (berjudi merebut kursi)
dan
ancaman sebilah belati
saat kau kalah berjudi. ***
Tangerang, 19 Juni 2011
Gelap Mata
Oleh: Abu Gybran
Himpitan mendera
didera himpitan
Sudah terlalu lama
Mata gelap
gelap mata
Sudah terlalu lama buta warna
Hitam dan putih, sama
Raga tanpa jiwa
Tak mampu lagi melafalkan mantera Pancasila
Tuan.......
Tak usah repot menghukum mati kami
karena kami sudah lama mati......!!!***
Tangerang, 17 Juni 2011
Ada Jawara Di Istana
Oleh: Abu Gybran
Garang
berujar lantang
Menjejali tiap sudut dan ruang
Tinjunya membentur langit
Runcing jari telunjuk
menusuk tiap mata penantang
Terlentang
diam
Hah......!!!
Jumawa
Telah bergeser lapisan bumi
Merubah jiwa ksatria
pendamping, pembela wajah suci
Santri, buruh dan petani
Jawara istana
kaki dan tangan tuan
Berlindung dalam lipatan baju zirah
kekuasaan. ***
Tangerang, 13 Juni 2011
Oleh: Abu Gybran
Terengah
Menderu, memburu
Riak bergolak darah merah
wajah saga
Tak terbantah nafsu yang membuncah
liar
Tak berujung
Mungkin sepanjang umur setan
Bersetubuh di istana raja
atau ditempat biasa mengumbar syahwat;
Gedung mewah wakil rakyat
"Kemarilah.......
kita selesaikan birahi kita.
Sebab kita sudah sekian lama bertelanjang
tanpa sehelai benang". ***
Tangerang, 28 Juni 2011
Serenteng Janji
Dan Sebilah Belati
Oleh: Abu Gybran
Bukan,
bukan itu yang aku maksud
Saat kau datang dengan serenteng janji
dan
di pinggangmu terselip sebilah belati
Apa maksudnya?
Bukan,
bukan itu yang aku maksud
Ketika kau berlari kesegala arah
dan
di tanganmu tergenggam sebilah belati
Maksudnya apa?
Mengumbar janji
Menikam ulu hati
Dengarlah,
jika kau lupa, kuingatkan: Bukti yang aku maksud
maka: Buktikan.....!!!
Bukan serenteng janji
saat kau berkompetisi (berjudi merebut kursi)
dan
ancaman sebilah belati
saat kau kalah berjudi. ***
Tangerang, 19 Juni 2011
Gelap Mata
Oleh: Abu Gybran
Himpitan mendera
didera himpitan
Sudah terlalu lama
Mata gelap
gelap mata
Sudah terlalu lama buta warna
Hitam dan putih, sama
Raga tanpa jiwa
Tak mampu lagi melafalkan mantera Pancasila
Tuan.......
Tak usah repot menghukum mati kami
karena kami sudah lama mati......!!!***
Tangerang, 17 Juni 2011
Ada Jawara Di Istana
Oleh: Abu Gybran
Garang
berujar lantang
Menjejali tiap sudut dan ruang
Tinjunya membentur langit
Runcing jari telunjuk
menusuk tiap mata penantang
Terlentang
diam
Hah......!!!
Jumawa
Telah bergeser lapisan bumi
Merubah jiwa ksatria
pendamping, pembela wajah suci
Santri, buruh dan petani
Jawara istana
kaki dan tangan tuan
Berlindung dalam lipatan baju zirah
kekuasaan. ***
Tangerang, 13 Juni 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar