Rabu, 20 Juli 2011

Tafsir Al Ikhlas

TAFSIR AL-IKHLAS
Oleh: Abu Gybran

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

1. "Qul huwallahu ahad" Artinya: Katakanlah , Dia-lah Allah yang Maha Esa. 

Ahad makna harfiahnya adalah Esa. Tidak berbilang, sebab jika Tuhan berbilang maka menjadi tidak sempurna kekuasaan-Nya, karena masing-masing  Tuhan akan berbagi kekuasaan. Surat ini meliputi dasar yang paling penting dari risalah Nabi Muhammad saw, yaitu mentauhidkan dan menyucikan-Nya. Diriwayatkan dalam sebuah hadits, bahwa Nabi saw  telah menyatakan bahwa Surat Al Ikhlas ini maknanya sebanding dengan sepertiganya Al Qur'an.

Pada ayat ini Allah menyuruh Nabi-Nya untuk menjawab pertanyaan orang-orang yang menanyakan tentang sifat Tuhannya; Bahwa Dia adalah Allah Yang Maha Esa, tidak bersusun dan tidak pula berbilang. Sebab jika Allah itu berbilang dalam susunan zat berarti bagian dari kumpulan itu memerlukan bagian yang lain, sedangkan Allah sama sekali tidak memerlukan suatu apapun. Tegasnya keesaan Allah itu meliputi tiga hal: Dia Maha Esa pada zat-Nya, Maha Esa pada sifat-Nya dan Maha Esa pada af'al-Nya.

(a) Maha Esa pada zat-Nya berarti zat-Nya tidak tersusun dari beberapa zat atau bagian. (b) Maha Esa pada sifat-Nya berarti tidak ada satu sifat mahlukpun yang dapat menyamai-Nya. (c) Maha Esa pada af'al-Nya berarti hanya Allah-lah yang membuat semua perbuatan sebagaimana firman-Nya:

"Sesungguhnya keadaanNya apa bila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya; jadilah, maka terjadilah ia" (QS. Ya Sin, 82)

2. "Allahush shomad" Artinya; Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.

Pada ayat ini Allah menambahkan penjelasan tentang sifat Tuhan Yang Maha Esa itu dengan Dia adalah Tuhan tempat meminta dan memohon bagi mahluk-Nya. Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra. bahwa Ash-Shomad adalah yang sempurna keilmuan-Nya, sempurna kesantunan-Nya, sempurna keagungan-Nya, sempurna kekuasaan-Nya sampai akhir perkataan-Nya. (HR. Ath-Thobrony). Artinya bahwa Allah tidak membutuhkan bantuan mahluk lainnya karena Dia Maha Sempurna. Ash-Shomad juga berarti Dia yang menangani seluruh urusan mahluknya. Artinya seluruh mahluk sangat bergantung kepada Allah SWT.

3. "Lam yalid walam yuulad" Artinya; Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.

Dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa Maha Suci Dia dari mempunyai anak. Ayat ini pula merupakan sanggahan terhadap (1) dakwaan orang-orang musyrik Arab yang mengatakan bahwa para malaikat itu adalah anak perempuannya Allah (2) dakwaan orang-orang Nashrani yang mengatakan bahwa Isa as adalah anak laki-laki Allah (3) dakwaan orang-orang Yahudi yang mengatakan bahwa Uzair itu adalah anak Allah. Firman Allah:

"Tanyakanlah kepada mereka (orang-orang kafir mekkah), apakah untuk Tuhanmu anak-anak perempuan dan untuk mereka anak laki-laki, atau apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan dan mereka menyaksikan? Ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka dengan kebohonganya benar-benar mengataka; Allah beranak. Dan sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta". (QS. As-Saffat, 149-152)

Dia tidak beranak dan tidak diperanakan. Dengan demikian artinya Dia tidak sama dengan mahluk lainnya. Dia berada tidak didahului oleh tidak ada. Maha suci Allah dari apa yang tersebut. Ibnu Abbas ra. berkata; "Dia tidak beranak sebagaimana Maryam melahirkan Isa as, dan tidak pula diperanakkan".

4. "Walam yakul-lahu kufuwan ahad". Artinya; Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.

Tidak ada yang setara dan sebanding dengan Dia dalam segala hal baik itu dalam zat, sifat dan perbuatan-Nya. ***


Tidak ada komentar: