Minggu, 30 Desember 2012

Setan Di Tahun Baru Masehi


Oleh: Abu Gybran













Inikah perayaan itu?
Hampir tidak ada celah dan ruang
penuh sesak dijejali syahwat liar
Memang segaja dibiarkan liar; kesenangan yang bertelanjang
terjun bebas tanpa batas
Berteriak keras
saat jarum jam menunjukkan angka nol-nol pas

Lengkingan suara terompet yang ditiup anak-anak tetangga sebelah rumah
seperti lengkingan suara keledai yang marah
Lelaki paruhbaya, penenggak homer mabuk parah
muntah-muntah.
Musik setan terus menghentak
bertarung dengan suara desahan
anak-anak manusia kesetanan
di kamar-kamar sewaan
di taman-taman bertilam koran
Syahwat terkuras
hingga kandas
di ujung pagi
tanpa harga diri
Kehormatan lenyap di pesta tahun baru masehi

Hah....!!!
Lagi-lagi setan yang berkuasa dan menguasai diri-diri yang lupa diri
menari-nari
sebab pertarungan telah dimenangi
dan telah dibuktikan janji
meracuni manusia hingga nanti
hingga semua mati. ***

(Tangerang, 30 Desember 2012) 

Sabtu, 22 Desember 2012

Surat Terbuka Untuk kawan-Kawan Buruh Yang Ter-PHK

PHK Bukan Akhir Segalanya
Oleh: Abu Gybran
















Kawan, kita tahu bahwa dunia ini seperti roda yang terus berputar. Dan kita saat ini barangkali sedang berada pada posisi dibawah. Saya banyak mendengar pada penghujung tahun ini, Desember 2012, banyak kawan-kawan buruh yang mengalami PHK. Jujur saja, saya merasa prihatin dengan kejadian ini. Tapi saya juga harus mengakui, inilah hidup kita sebagai buruh. Mau bilang apa ketika para pemilik modal menghentikan usahanya lantaran merasa jengah dengan sistem perburuhan yang mereka anggap tidak ramah lagi terhadap dunia usaha. 

Kita sudah berusaha memenuhi segala kewajiban kita sebagai buruh, walau seringkali hak-hak kita diabaikan. Kita sudah berjuang walau pada akhirnya kita mengalami keterpurukkan. Tapi setidaknya kita telah membuka mata dunia bahwa buruh di Indonesia masih ada dan solid.

Kawan, kehilangan pekerjaan sebagai buruh pabrik seyogyanya kita sikapi dengan bijak. Tidak perlu patah semangat. Sebab hidup harus terus berlanjut. Saya menyadari, mungkin kawan-kawan sering merasa bahwa setelah kita ter-PHK harus bekerja apa lagi. Resah sesaat itu biasa karena kita belum terbiasa dengan dunia baru yang bakal kita hadapi. Kita bingung karena merasa usia yang sudah tidak muda lagi. Kita seperti dibenturkan pada karang cadas, keras. Padahal tanpa kita sadari masih ada dunia yang lebih terang-benderang yang sedang menunggu kita. Asal kita mau, kita bisa hidup walau sudah tidak menjadi buruh pabrik lagi. Jadi kuncinya adalah kemauan untuk terus mengembangkan kemampuan diri. Usia yang sudah tidak muda lagi menurut ukuran pekerja pabrik jangan dijadikan halangan untuk meraih kemuliaan. 

Kawan, Bulan Desember dipenghujung tahun 2012, saya menyebutnya dengan Desember Kelabu karena banyak dikalangan kita yang kehilangan pekerjaan. Mungkin juga akan terus berlanjut di tahun 2013. Jadikan ini sebagai pelajaran. Beritahu kawan-kawan yang lain, jangan terlalu bergantung pada satu pekerjaan, sebab segala sesuatu ada akhirnya. Kita seringkali terjebak dengan satu pekerjaan yang kita geluti. Padahal pekerjaan kita sebagai buruh sangat bergantung pada si pemilik modal. Kita lupa, kita terlalu merasa nyaman ketika kita masih menjadi buruh. Kita baru sadar ketika kita kehilangan pekerjaan; lupa kalau usia sudah tidak memungkinkan lagi untuk menjadi buruh. Ya, kita memang seringkali lupa kalau suatu saat akan dan pasti mengalami PHK.

Kawan, jangan sesali apa yang sudah berlalu. Biar bagaimanapun kita telah ikut mewarnai dalam hiruk-pikuknya perburuhan di tanah air. Jangan sedih ketika kita dilupakan, sebab kita belum seberani pelaku sejarah seperti kawan Marsinah.

Kawan, sebelum senja menjelang, masih ada separuh jalan yang tersisa yang harus kita lewati. Walau sudah tidak menapaki jalan buruh lagi, yakinlah bahwa masih banyak jalan menuju kemuliaan diri. Kita telah ditempa sebagai buruh yang ulet, jadi buang jauh-jauh rasa putus asa yang membelenggu. Angggap saja kita telah menutup lembaran masa lalu dan tengah membuka lembaran baru. Lembaran terakhir yang akan membawa kita hingga dibatas senja. Penuh canda , penuh tawa, penuh bahagia. Semoga. Tetapa semangat, kawan.......!!!!   

Jumat, 14 Desember 2012

Khitan Bagi Perempuan


Oleh: Abu Gybran

Masih saja terjadi pro dan kontra terhadap keabsahan apakah perempuan itu harus di khitan sebagaimana laki-laki atau tidak? Banyak pendapat terutama para ahli medis yang mengatakan bahwa perempuan tidak mesti di khitan karena akan membawa dampak buruk bagi kesehatannya. Artinya menurut para ahli kesehatan khitan bagi perempuan tidak mendatangkan manfaat apapun. Bahkan ada yang berpandangan bahwa khitan bagi perempuan hanya merupakan tradisi atau mitos belaka.Lantas bagaimana pandangan islam dalam perkara ini?  

Menurut pandangan islam; dalam perkara ini para ahli fiqih berbeda setidaknya dalam tiga pendapat. Tapi yang paling masyur adalah pendapat yang mengatakan bahwa khitan bagi laki-laki itu adalah sunnah yang kemudian berubah menjadi wajib karena alasan kesucian dan kebersihan. Sementara khitan bagi perempuan adalah mulia. Sebagaimana sabda Rosulullah saw;

"Khitan itu sunnah bagi laki-laki dan memuliakan bagi perempuan." (HR.Ahmad dan Baihaqi dari Ibnu Abbas ra)

Pendapat ini dipegang oleh Ibnu Qudamah dalam Al mughni, yaitu khitan itu wajib bagi laki-laki dan mulia bagi wanita. Dalam riwayat yang lain Rosulullah saw bersabda;

"Sayatlah sedikit dan jangan berlebihan, karena hal itu akan mencerahkan wajah dan menyenangkan suami."

Jadi untuk khitan perempuan dianjurkan hanya memotong sedikit dan tidak sampai kepada pangkalnya. Namun tidak sebagaimana laki-laki seperti yang sudah disinggung diatas, bahwa bagi laki-laki mempunyai alasan yang jelas yakni untuk kesucian dan kebersihan. Bahkan hadits diatas pun tidak secara tegas memerintahkan untuk melakukan khitan bagi perempuan.

Oleh karenanya banyak para ulama menyerahkan khitan bagi perempuan ini pada budaya masing-masing negeri. Bila budaya disuatu negeri melakukan khitan bagi perempuan maka ada baiknya untuk mengikuti tapi pelaksanaan khitannya harus mengikuti perintah Rosulullah saw; "Sayat sedikit dan jangan berlebihan."
Dan biasanya khitan bagi perempuan ini dilakukan sejak masih bayi.

Kalau diperhatikan dan diteliti dengan seksama saya bisa menyimpulkan bahwa sejak awal khitan bagi perempuan tidak secara tegas diperintahkan sangat berbeda dengan laki-laki. Terlebih jika kita kompromikan dengan pendapat para ahli kesehatan yang mengatakan bahwa khitan bagi perempuan akan berdampak buruk ketika dewasa diantaranya adalah; khitan akan mengekang seksualitas ketika organ terpenting dalam relasi seksual dihilangkan.

Karena berdampak buruk maka pemerintah Mesir melarang khitan bagi perempuan sejak tahun 1959 hingga kini. Adalah mufti mesir, Syeikh Ali Gom'ah yang mencetuskan fatwa 'haram khitan bagi perempuan'.

Sekali lagi menurut saya bukan boleh atau tidaknya khitam perempuan ini, tapi alangkah indahnya jika diserahkan pada kebiasaan negeri masing-masing tapi pelaksanaannya tetap merujuk pada perintah Rosulullah saw. Sebab tidak ada dalil yang kuat dari perkara ini. Wallahu 'alam bishshowab. ***