Selasa, 23 April 2013

Dua Puisi Pendek












Wangi Bunga
Oleh : Abu Gybran

Masih terlalu pagi untuk menyudahi mimpi
belum beranjak matahari
malu-malu dibalik selaput hitam, mendung menggantung
mimpi menghilang di semilir angin
menghempas rimbun daun akasia
Terluka, sebab kau tak hadir nyata
seperti kabut menggelantung di langit kamar
Kecewa, melihat kau terbirit-birit keluar
kau tak pernah tahu betapa rinduku mengakar
Jejakmu hanya kudapati pada wangi bunga yang mekar.

(Tangerang, 25 April 2013).    
 

Mereka Lebih Tahu
Oleh : Abu Gybran

Kertas pucat itu menyimpan rekam jejak
ada dua warna; hitam dan putih
Sementara aku lebih suka mengatakan hitam
karena jelaga jelas bagiku
Aku malu mengatakan putih  karena aku tak pernah merasa putih.
Burung manyar, mawar merah pucat pasi dan angin yang meriuh
mereka lebih tahu tentangku.

(Tangerang, 23 April 2013)

Tidak ada komentar: