Minggu, 25 Agustus 2013

Surat Terbuka Untuk Buruh PT. Pearland Di Balaraja

Oleh: Abu Gybran

Surat ini saya sampaikan untuk kawan-kawan buruh PT. Pearland di Balaraja, Tangerang. Kawan, kita telah mendapatkan hak-hak kita dari perusahaan, namun kenyataan pahit tetap saja harus kita terima. Sesuatu yang sama sekali tidak kita kehendaki dan kita telah berusaha semampu kita untuk menghindarinya. Dan hal serupa pun telah dilakukan oleh perusahaan untuk tetap berdiri, namun tetap saja kita harus menghadapi ini bersama-sama.  Di Balaraja, langkah perusahaan harus terhenti.............

Saya tidak ingin mengatakan bahwa surat ini sebagai surat perpisahan. Kita akan tetap bersama-sama walau tidak lagi pada kendaraan yang sama nanti. Hati kita akan selalu terpaut. Puluhan tahun kita bersama. Rasa-rasanya tidak mungkin persahabatan yang terbingkai kekeluargaan antara kita sebagai buruh dan pengurus perusahaan pudar begitu saja dalam benak hati kita. Saya percaya persahabatan kita akan selalu ada dan tidak akan terputus hingga ajal menjemput.

Kawan, sekalipun perusahaan dimana kita bersama meraup rizki didalamnya sudah tidak ada lagi, bukan berarti rizki kita ikut terputus. Tidak kawan. Puluhan tahun kita berkarya di perusahaan akan menjadi pengalaman yang sangat mahal dan berharga buat kita. Diluar sana kita bisa mengembangkan pengalaman kita untuk kehidupan selanjutnya. Asal kita mau berusaha dan memang harus tetap berusaha. 

Tidak ada gunanya memendam kekecewaan, sebab kita sama-sama tahu dan kita bersama telah memberikan yang terbaik untuk perusahaan. Kita menyadari segala bentuk apapun di dunia ini ada batas dan akhirnya. Dan akhir yang baik itu bergantung bagaimana kita menyikapinya. Ikhlas bahwa segalanya akan berakhir, percayalah kawan, kita tidak akan mendapati kekecewaan itu.

Kata ikhlas adalah kunci untuk saling memahami dan memaafkan. Kita sebagai buruh tidak selalu benar, bisa jadi banyak kekurangannya. Begitu pula pengurus perusahaan sebagai mitra kerja. Namun tidak ada salahnya kita mengucapkan kata terima kasih pada pemilik perusahaan yang telah memberikan peluang kerja pada kita. Kata yang paling indah sebagai ungkapan rasa syukur kita selama puluhan tahun dalam kebersamaan baik suka maupun duka. 

Kawan, berat memang dan tidak mudah apa yang bakal kita hadapi dikemudian hari. Kita dihadapkan pada situasi dan kondisi yang sangat jauh berbeda dengan masa lima atau sepuluh tahun kebelakang. Diantara kita dan memang rata-rata sudah berkeluarga. Bersama kita sudah ada suami, isteri dan anak-anak kita yang menjadi tanggung jawab kita. Apapun yang terjadi, kita harus tetap menjaga agar senyum suami, isteri dan anak-anak kita tetap mengembang. Tentu saja kita harus tetap melanjutkan sisa perjalanan walau jalan yang kita tempuh sudah berbeda. Kita terpaksa berpisah diakhir hampir penghujung jalan. Kita harus menyelesaikan perjalanan yang tersisa sendiri-sendiri.

Sekali lagi saya ingin menyampaikan; surat ini saya tulis bukan sebagai tanda perpisahan. Namun dengan berat hati saya ingin menyampaikan kata pisah pada kawan-kawan jika memang dikemudian hari kita benar-benar berpisah. Kata hati yang teramat dalam. "Selamat melanjutkan langkah untuk perjalanan yang masih tersisa. Langkah yang dibarengi rasa optimis dan keyakinan yang mantap, bahwa Tuhan tidak akan membiarkan hidup kita menjadi susah. Tuhan cinta pada hamba yang tetap berusaha walau didera ujian berat sekalipun. Selamat jalan kawan-kawan tercinta.........!!!"

Tidak ada komentar: