Kamis, 06 November 2014

Rindu dan Sula yang Membunuh

Oleh: Abu Gybran

















18 November, lekat dalam ingatan
Dekat, sangat dekat. Bahkan seakan tanpa jarak
Di otakku yang sudah tak waras
Tidak ada tanggal dan bulan lain, semuanya 18 November
Sudah terpatri. Akan selalu menjadi rindu
Rindu disetiap waktu.
Menjadi sula tajam yang membunuh, rindu yang merenggut
Mengoyak-ngoyak ketidakmampuanku, mengingat hari yang lain
Ketiadaan dirimu telah merubah jalan yang semestinya kita lalui
Aku berada pada jalan yang tidak aku sukai
Jalan sunyi yang di kiri dan kanannya adalah pagar sepi

Jalan sunyi yang kulewati dipenuhi rindu yang kutinggalkan di belakang
Setiap langkah adalah rindu yang kujatuhkan
Berharap segera habis
Sebab mustahil aku bisa menjamah dirimu di ketinggian mimpimu
dan mimpi orang yang tak kukenal
Aku hanya memiliki rindu yang tersisa
Rindu bermata sula tajam dan membunuh
jiwa yang merapuh

18 November
Otakku sudah tak waras

(Tangerang, 06 Nopember 2014) 

Tidak ada komentar: