Jumat, 31 Januari 2014

Kang Haji Wawan Alwani, 'Nyaleg'

Oleh: Abu Gybran

Saya terkejut saat mendengar perkenalan singkat dari seorang Calon Anggota Legislatif (caleg) DPRD Provinsi Banten, Dapil Tangerang A, dari Partai Hanura, H. Wawan Alwani, disela-sela pada peringatan Maulid Nabi SAW di Kampung Dungus Malang, Jayanti, Tangerang, beberapa waktu yang lalu. 

Saya pernah menulis dalam catatan saya disini tentang caleg serba dadakkan,  karena memang mereka terjun kedunia politik tidak dipersiapkan dari awal; hanya titipan partai belaka untuk memenuhi kuota daftar pencalegan saja. Lain halnya dengan Kang Haji Wawan, begitu saya memanggilnya, sepertinya dia sudah dipersiapkan dari awal. Ini tergambar jelas dari kiprahnya dibeberapa organisasi kemasyarakatan.  Hingga saat ini politikus muda yang lahir di Tangerang 45 tahun silam, masih tercatat sebagai penasehat Karang Taruna Kecamatan Balaraja, Pembina Laskar Merah Putih, Penasehat Kawasaki Ninja Banten Lion, Penasehat KNPI Kecamatan Balaraja, Wakil Ketua DKM Jamiaturrohmat dan  terakhir sebagai Ketua PAC Hanura Balaraja.

Sekali lagi, catatan saya ini bukan pesanan Kang Haji Wawan, saya menulisnya karena ketertarikan saya pada sosoknya yang sederhana dan tidak mengumbar janji-janji muluk pada saat perkenalan dirinya dihadapan jama'ah yang hadir pada peringatan Maulid Nabi SAW yang diadakan di rumah Tokoh Sepuh KH. Jaenuddin. Menurutnya, keikutsertaannya dalam pertarungan pemilu Legislatif, bukan untuk mengadu peruntungan memperkaya diri jika terpilih, tapi sepenuhnya untuk kemaslahatan rakyat.
"Saya dicalonkan, bukan mencalonkan. Dengan bismillah, saya mau melaksanakan amanat ini," tegasnya dalam perkenalannya itu.

Saat saya mendengar perkenalan singkatnya, saya berfikir, kalau saja benar apa yang diucapkannya itu tentu hal ini akan membawa kebaikkan bagi masyarakat yang memilihnya. Sebab niat baik dimulai dari awal yang baik dan akhir yang baik pula. Ya, saya berharap semoga saja, bukan hanya pada Kang Haji Wawan, tapi pada semua caleg yang ikut serta pada pertarungan Pemilu Legislatif bulan April 2014 nanti tidak hanya mengumbar janji-janji belaka.***

Kamis, 23 Januari 2014

Taman Cikande Berenang Lagi

Oleh: Abu Gybran

Cikande, Tangerang, 23 Januari 2014
Untuk yang kesekian kalinya, Perumahan Taman Cikande kembali terendam banjir. Banjir masuk mulai tanggal 21/1 hinggal tulisan ini diturunkan air masih menggenangi empat RT. Walau banjir tak separah tahun yang lalu, tetap saja musibah ini telah menjadi langganan masyarakat setempat. Hingga saat ini belum ada solusi dari Pemerintah Daerah terkait untuk mengalihkan atau setidaknya dapat mencegah banjir terulang kembali. 

Dengan tidak mengenyampingkan bantuan logistik saat banjir datang dari pemerintah, tentu hal ini hanya dapat mengurangi sedikit dari kesusahan masyarakat yang terkena bencana. Sebab pokok permasalahannya adalah banjir yang selalu datang tiap tahun. Pemecahan jangka panjangnya barang kali belum terpikirkan hingga kini.

Masyarakat hanya pasrah saat banjir datang. Langkah jitu dari Pemerintah Daerah terkait guna mengatasi masalah ini, tentu saja sangat ditunggu oleh masyarakat.***














*Gambar-gambar hasil jepretan warga Taman Cikande

Senin, 20 Januari 2014

Bermain


Oleh: Abu Gybran

Masa kecil itu adalah masa bermain. Dan setiap kita pasti pernah melewati masa keci; Bahagia atau tidak itu bergantung cara pandang kita. Sebab yang merasakan adalah kita sendiri. Ungkapan; "masa kecil kurang bahagia," seringkali diperuntukkan pada mereka yang sebenarnya dewasa tapi melakukan hal-hal yang sering dilakukan anak-anak.

Tanpa kita sadari kita pun acap kali melakukan apa yang sering dilakukan oleh anak-anak. Cara berpikir kita yang tidak mau ribet ketika berhadapan dengan masalah hidup yang dihadapi. 

Berpikir tidak untuk hari esok atau esok bagaimana nanti, ini cara berpikir anak-anak. Dan berapa banyak orang-orang yang mengatakan telah dewasa tapi tak tahu apa yang bakal dilakukan untuk dirinya esok. Hidup tanpa rencana, tanpa mimpi dan keinginan untuk berubah, apa indahnya?

Masa kanak-kanak adalah masa-masa bahagia. Dan itu hanya ada dimasa kanak-kanak, masa-masanya bermain. ***

Kamis, 16 Januari 2014

Ladang Baruku; Gunung Mas Jaya

Oleh: Abu Gybran

Setelah aku dipecat dari PT. Pearland pada tanggal 18 Desember 2013 yang lalu, aku merasa seperti jatuh dari ketinggian dan tak berdaya. Betapa tidak, setelah bekerja selama 26 tahun dengan tiba-tiba aku dipecat tanpa alasan yang jelas. Pimpinan hanya memberi tahu, bahwa aku kerja sudah terlalu lama............???

Untungnya aku semaput hanya sesaat; tidak harus menunggu lama, aku diterima kerja di Gunung Mas Jaya, Tangerang, pada tanggal 2 Januari 2014. Aku merasa suasana baru ini seperti memanjakanku. Buka hanya aku dipercaya untuk menduduki HRD & GA, tapi suasana kerja yang penuh kekeluargaan benar-benar aku rasakan dan bukan omong kosong. Aku seperti bukan pekerja baru.

Banyak mimpi dan harapan di ladang baruku ini. Aku akan berbuat setidaknya mampu memberikan yang terbaik buat perusahaan ini seperti yang telah aku lakukan pada ladang lamaku. Bukan lebay karena aku pernah melakukannya walaupun pada akhirnya aku harus menghadapi sesuatu yang tak pernah terpikirkan. Secara profesional aku menerimanya walau menyakitkan. Mengeluh.....? Tidak.....! Untuk apa mengeluh yang hanya menghabiskan energi.  Aku akan terus berlari dan berlari. Selama hujan masih berupa air, aku yakin didepan banyak kebaikkan sedang menungguku.***