DIUJUNG DESEMBER
Oleh: Abu Gybran
(Dalam pencarian diri........)
Ada hijab yang menghalangi pandanganku
Melihatmu
Menemukanmu
Aku harus memutar arah
Menelisik tiap lipatan jalan berkelok
Mengurai hari melewati kecemasan
Diujung Desember dalam catatan
aku telah kehabisan lembaran
Merekam beribu tapak menyusur jalan
Arahmu sulit ditemukan
Jemariku, tak cukup menghitung desah nafas
panjang
Terbentang
Rintang
menghadang
Aku meradang
Diujung Desember, aku belum mau mati
Dengarlah; "Wahai jiwaku
Kenapa harus diam dan
Kenapa terdiam.....???
Bicaralah pada malam"
Bercengkrama dalam untaian mimpi panjang
Membuka hijab penghalang
Menemukanmu esok pagi
Kau dekat, bahkan teramat dekat
Jiwaku; peluk aku sampai ujung waktu. ***
Tangerang, 31 Desember 2010
Oleh: Abu Gybran
(Dalam pencarian diri........)
Ada hijab yang menghalangi pandanganku
Melihatmu
Menemukanmu
Aku harus memutar arah
Menelisik tiap lipatan jalan berkelok
Mengurai hari melewati kecemasan
Diujung Desember dalam catatan
aku telah kehabisan lembaran
Merekam beribu tapak menyusur jalan
Arahmu sulit ditemukan
Jemariku, tak cukup menghitung desah nafas
panjang
Terbentang
Rintang
menghadang
Aku meradang
Diujung Desember, aku belum mau mati
Dengarlah; "Wahai jiwaku
Kenapa harus diam dan
Kenapa terdiam.....???
Bicaralah pada malam"
Bercengkrama dalam untaian mimpi panjang
Membuka hijab penghalang
Menemukanmu esok pagi
Kau dekat, bahkan teramat dekat
Jiwaku; peluk aku sampai ujung waktu. ***
Tangerang, 31 Desember 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar