TIDAK SEHARUSNYA
Oleh: Abu Gybran
Aku kecewa
sebab tidak seharusnya kau berkata
aku telah berdusta
padahal berderet saksi mata
dari ujung timur sampai ujung barat, disana
Aku mencintaimu dengan sejuta cinta
Aku kecewa
sebab kau biarkan aku bersetubuh dengan rindu
bercengkrama dengan sepi yang membunuh
sendiri
tanpa kau peduli
Kau biarkan aku mati berdiri
(Tangerang, 31 Januari 2013)
KAU
Oleh : Abu Gybran
Aku berkata padamu sekali lagi;
Bukan aku tak peduli terhadap ajakanmu
Bukan aku tak tertarik pada lekuk tubuhmu
Aku suka apa yang ada padamu
semuanya
Tapi, kau pun tahu;
Tabir suci membatasi
yang tak mungkin kita lewati
tanpa mengikuti apa yang telah terpatri
pada lembaran yang telah diimani
Belum kuat sayapku untuk membawamu
terbang
melayang
tanpa penghalang
hingga kini
sampai saat ini
Kau tetap berada dibalik dinding harapan
Kau telah ku kecewakan
maafkan
(Tangerang, 29 Januari 2013)
HASRAT
Oleh: Abu Gybran
Menyusur jalan setapak
berjarak-jarak
Telah terlipat separuh waktu, tapi hasrat masih bergejolak
Aku yakin kau akan segera tampak
sebab jarak tinggal selempar tombak
Mendapatimu
Tersengal nafas sesak
terkadang limbung langkah berpijak
Bumi semakin menanjak
Onak berserak
menusuk telapak
mengoyak
Menguji batas-batas kesabaran tak beriak
Mendapatimu
Tinggal selempar tombak
Hamparan sajadah cinta terbentang
memanjang
Merebahkan segala hasrat
dihadapanmu
Sampai aku tak mampu lagi melapalkan abjad cinta
Untukmu
Persembahanku tak terukur jarak.
(Tangerang, 15 Juni 2011)
Oleh: Abu Gybran
Aku kecewa
sebab tidak seharusnya kau berkata
aku telah berdusta
padahal berderet saksi mata
dari ujung timur sampai ujung barat, disana
Aku mencintaimu dengan sejuta cinta
Aku kecewa
sebab kau biarkan aku bersetubuh dengan rindu
bercengkrama dengan sepi yang membunuh
sendiri
tanpa kau peduli
Kau biarkan aku mati berdiri
(Tangerang, 31 Januari 2013)
KAU
Oleh : Abu Gybran
Aku berkata padamu sekali lagi;
Bukan aku tak peduli terhadap ajakanmu
Bukan aku tak tertarik pada lekuk tubuhmu
Aku suka apa yang ada padamu
semuanya
Tapi, kau pun tahu;
Tabir suci membatasi
yang tak mungkin kita lewati
tanpa mengikuti apa yang telah terpatri
pada lembaran yang telah diimani
Belum kuat sayapku untuk membawamu
terbang
melayang
tanpa penghalang
hingga kini
sampai saat ini
Kau tetap berada dibalik dinding harapan
Kau telah ku kecewakan
maafkan
(Tangerang, 29 Januari 2013)
HASRAT
Oleh: Abu Gybran
Menyusur jalan setapak
berjarak-jarak
Telah terlipat separuh waktu, tapi hasrat masih bergejolak
Aku yakin kau akan segera tampak
sebab jarak tinggal selempar tombak
Mendapatimu
Tersengal nafas sesak
terkadang limbung langkah berpijak
Bumi semakin menanjak
Onak berserak
menusuk telapak
mengoyak
Menguji batas-batas kesabaran tak beriak
Mendapatimu
Tinggal selempar tombak
Hamparan sajadah cinta terbentang
memanjang
Merebahkan segala hasrat
dihadapanmu
Sampai aku tak mampu lagi melapalkan abjad cinta
Untukmu
Persembahanku tak terukur jarak.
(Tangerang, 15 Juni 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar