Oleh: Pitaloka Albaca Dabra
Andai kamu masih ada disini
duduk manis di ruang tamu
seraya menatap taman
Ada satu bunga dengan tujuh warna
Namun kemarin...............
Musim semi seketika berganti
Memaksa rona memilih warna
Saat merah mauku, justru biru katamu
Kopiku yang hilang
Hitammu tak kufahami
Pada ampas kopi yang tak dapat kutuang
Hingga gula pun tak terasa lagi
Kopiku yang hilang
Endapan pahitmu menyisakan sepi.
(Tenggamus 19 Mei 2914)
Andai kamu masih ada disini
duduk manis di ruang tamu
seraya menatap taman
Ada satu bunga dengan tujuh warna
Namun kemarin...............
Musim semi seketika berganti
Memaksa rona memilih warna
Saat merah mauku, justru biru katamu
Kopiku yang hilang
Hitammu tak kufahami
Pada ampas kopi yang tak dapat kutuang
Hingga gula pun tak terasa lagi
Kopiku yang hilang
Endapan pahitmu menyisakan sepi.
(Tenggamus 19 Mei 2914)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar