Sabtu, 29 November 2014

Diam Berarti Kalah

Oleh: Abu Gybran

Saya semakin yakin bahwa hidup ini tidak dirancang untuk menang. Oleh karenanya saya selalu berpendapat bahwa pribadi-pribadi yang baik adalah pribadi yang senantiasa terus bergerak dengan segala perubahan-perubahan yang dapat memposisikan diri pada sebuah kemenangan. Sebab berdiam diri tanpa melakukan apapun berarti kalah....!!!

Saya juga sependapat dengan orang-orang yang sering berpegang pada kata-kata bijak bahwa;"berhati-hatilah jika melangkah dan jangan sampai terperosok dua kali pada lubang sama." Tidak ada yang salah dengan kata-kata bijak ini. Tapi sayangnya kata-kata bijak ini seringkali diartikan apa adanya. Sehingga tidak sedikit orang yang banyak mengunakan pertimbangan-pertimbangan hingga pada yang tidak masuk akal sekalipun ketika hendak melakukan sebuah perubahan untuk dirinya. Artinya lebih banyak pertimbangannya ketimbang tindakkannya. Alasannya adalah takut salah dan takut masuk lubang dua kali. Padahal lebih baik salah karena melakukan perubahan daripada tidak pernah salah karena berdiam diri. Mengambil pelajaran ketika terjatuh agar tidak terjatuh dua kali sangat berbeda dengan berdiam diri karena takut salah. Menurut saya justru berdiam diri merupakan kesalahan yang sangat besar.

Dalam menyikapi hal ini, tentu tidak dibenarkan pula 'gegabah' mengenyampingkan risiko yang bakal terjadi. Pertimbangan atau perhitungan sebelum melangkah itu penting. Meminimalisir risiko kesalahan berbeda dengan ketakutan yang tidak beralasan, ketakutan yang membelenggu. Sebab setiap keputusan yang diambil pasti mengandung risiko. Pribadi yang baik pasti sudah siap dengan risiko apapun. Tidak menyesal apalagi putus asa. Yakinlah bahwa; "Orang yang benar itu bukan berarti orang yang tak pernah berbuat salah, tapi orang yang benar itu jika melakukan kesalahan, maka ia akan segera menutupinya dengan sebuah perubahan yang lebih baik." ***

Tidak ada komentar: