Senin, 13 Desember 2010

Perempuan Sufi


Perempuan Sufi 
Oleh: Abu Gybran
 












 (Perempuan sufi itu adalah bekas pelacur)

Dianiaya dan teraniaya
Dibungkam dan terbungkam
Kenapa diam?
Merelakan kesucian dirampas dan terampas
Masa lalu mendamparkan diri ditumpukan sampah syahwat
Membiarkan belatung menjijikan menari-nari ditelapak tangan
Kenapa tersenyum?
Padahal bukan pada tempatnya berpasrah dan bersabar
Saat diri berkubang dalam kelamnya warna hitam

Melukis keindahan senyum semu
Tubuh dibaluri harum ramuan setan
Dicampakan saat nafsu usai berhajat
Padahal rahimmu adalah tempat tersuci
Tempat dimana garis nasab bersambung

Semburat sinar putih menyelinap lewat tingkap hati
Ada saatnya untuk berpasrah diri
Kata ragu bukan alasan untuk menanggalkan baju kusam
Karena siapapun pernah menapaki jalan putih dan hitam
Aku dan mereka yang berlagak suci

Masih ada sepenggal perjalanan matahari tersisa
menunggu gemulai jemarimu memainkan kuas melukis penuh warna
pelangi; adalah tangga dimana kau bisa mencapai puncaknya
Dan berbisik kepada Tuhanmu
"Aku datang dengan senyum sebagai perempuan sarat pesona"
Perempuan sufi yang menguntai kalimat istighfar

Diatas sajadah
Bercengkrama dengan pemilik malam
Melantunkan tembang-tembang ilahi
lirih......
"Kalau bukan Kau, siapa lagi yang bisa kuminta maafnya?"
Nyatanya kau mampu merenagi air matamu
yang mengantarkan pada kedekatan
Antara hati dan Tuhan
Disaat sekian orang tak mampu melakukan
Sendiri kau berlayar mengarungi lautan pertobatan

Diammu kini
karena melebur hati pada kedekatan
Seperti tanpa batas.....***

(Tangerang, 16 Desember 2010)