Senin, 02 Maret 2015

Kesahku

Oleh: Abu Gybran

Tuhan...........
Jiwa dan raga ini adalah milik-Mu
Aku hidup hingga kini itu karena kehendak dan kuasa-Mu. Aku tidak tahu batas hidup yang telah Kau berikan. Aku hanya tahu dan merasakan bahwa nafasku masih bersamaku.
Maafkan jika aku belum bisa menjawab pertanyaan jiwaku; apakah aku bahagia?  
Seperti halnya burung-burung yang terbang jauh dan kembali ke sarangnya dengan senang.
Juga seperti halnya bunga-bunga yang mekar indah dipandang
Rerumputan yang terhampar menghijau, gemercik air pancuran bambu di kaki bukit berbatu
dan lengkung senyum pelangi di saat senja. Mereka bahagia.

Ajari aku untuk bisa bahagia seperti mereka tanpa kesah ketika mata terbuka
dan tanpa ketakutan ketika mata terpejam.

Tuhan..........
Jiwa dan raga ini adalah milik-Mu
Aku telah memilih jalan hidup yang telah aku pilih. Berharap mendapatkan makna dari bahagia bagi jiwa yang meronta meminta. Jauh hingga kaki tak sanggup lagi melangkah karena letih
Bahkan aku tak tahu lagi harus mencari kemana. Aku telah menghabiskan separuh abad usiaku dalam pencarian
Padahal bahagia itu sederhana. Seperti halnya yang aku lihat pada burung-burung yang terbang, bunga-bunga yang mekar, rumput yang menghijau, air yang gemercik dan pelangi yang selalu tersenyum. Tapi dimana letak bahagia bagi jiwaku?

Ajari aku untuk bisa bersyukur seperti mereka tanpa kesah ketika mata terbuka
dan tanpa ketakutan ketika mata terpejam.

Tuhan........
Jiwa dan ragaku adalah milik-Mu
Aku telah memberikan persembahanku pada-Mu. Tunduk dengan segala keikhlasan bahwa tidak ada yang wajib disembah kecuali Allah. Dan aku hanya memohon pertolongan hanya kepada-Mu.
Hilangkan kesahku dan lenyapkan ketakutanku
Aku ingin bahagia dalam menghabiskan sisa-sisa nafasku
Kalau pun aku tak menemukannya di dunia,
tapi dengan berbekal persembahanku yang tak seberapa, aku berharap syurga pada akhirat-Mu.
Amin.

(Tangerang, 2 Maret 2015)


Tidak ada komentar: