Minggu, 31 Juli 2011

Perkara Shalat Tarawih

Ma'mum Shalat Tarawih 8 Raka'at
Sedangkan Imam 23 Raka'at, Bolehkah?
Oleh: Abu Gybran

Kalau kita sering memperhatikan pada pelaksanaan shalat tarawih, maka kita akan melihat ada diantara saudara-saudara kita yang menjadi ma'mum menyudahi shalat tarawihnya pada raka'at yang ke 8, padahal imam melaksanakan shalat tarawihnya 23 raka'at berikut shalat witir. Hal semacam ini sering menimbulkan pertanyaan; bolehkah seorang ma'mum melaksanakan hal sebagaimana tersebut diatas?

Tinjauan
Shalat tarawih adalah shalat yang hukumnya sunnah berdasarkan kesepakatan para ulama. Berdasarkan sunnah Rosulullah saw dan sunnah khulafaur-rasyidin, bilangan raka'atnya yang sering dilaksanakan oleh kaum muslimin adalah 8 berikut shalat witir 3 raka'at dan 20 berikut shalat witirnya 3 raka'at. Pada riwayat yang lain Rosulullah saw tidak membatasi bilangan rak'atnya, sebagaimana sabda beliau saw berikut:

"Shalat malam itu dua raka'at dua raka'at, jika engkau khawatir akan atangnya waktu fajar, maka shalatlah satu raka'at (witir) agar jumlah raka'atnya ganjil" (HR. Mutafaqun 'alaih)

Masalah
Kembali kepada pertanyaan yang menjadi judul diatas. Bolehkah ma'mum shalat tarawih 8 raka'at (shalat witir 3 raka'at dirumah) padahal imam 23 raka'at?

Yang sesuai dengan tuntunan sunnah adalah ma'mum mengikuti imam meski ia shalat 23 raka'at, sebagaimana yang disabdakan oleh Rosulullah saw berikut:

"Orang yang shalat tarawih mengikuti imam sampai selesai, ditulis baginya pahala shalat semalam suntuk" (HR. At-Tirmizdi no. 734, Ibnu Majah no. 1317)  

Artinya walau tidak ada larangan (menurut sepengetahuan saya) bahwa seorang ma'mum menyudahi shalat tarawihnya pada bilangan 8 raka'at sementara imamnya 23 raka'at, tapi tentu saja lebih afdhol jika ma'mum mengikuti imam. 

Shalat tarawih 23 raka'at pernah dilakukan oleh Umar bin Khotob ra dan shabat yang lainnya. Ini bukan keburukan dan bukan pula ke- bid'ahan.

Penutup
Namun tidak ada salahnya pula jika imam mengerjakan shalat tarawih 11 raka'at sebagaimana yang sering dipraktekan oleh Rosulullah saw. Alasannya karena shalat tarawih dengan 11 raka'at sesuai dengan kondisi kebanyakan orang (tidak terlalu berat), walaupun hal ini bukanlah mutlak sebagai alasan untuk memilah-milah bilangan raka'at. Sebab berat dan tidaknya sebuah amalan bergantung kepada keimanan seseorang. Namun demikian perkara bilangan raka'at shalat tarawih adalah perkara yang longgar. ***

Tidak ada komentar: