Rabu, 18 April 2012

Jalan Raya Serang KM 26 Balaraja, Rusak Parah

Oleh: Abu Gybran

Jam setengah lima sore adalah jam bubaran pabrik. Ribuan buruh yang tidak mempunyai kendaraan dan tidak mendapatkan fasilitas kendaraan antar-jemput dari perusahaan, langsung menyeruak berjejer menunggu Angkot Balaraja-Cikande yang melintas di Jalan Raya Serang. Saya ada diantara mereka sore itu. Cuaca yang sedang tidak bersahabat, hujan yang turun dan belum reda, memaksa mereka untuk rela berbasah-basahan. 

Macet, kata ini yang pertama melintas dalam benak saya saat keluar dari pabrik. Dan faktanya memang demikian, kendaraan yang memenuhi Jalan Raya Serang nyaris tak bergerak. Pada ruas kilometer 26, jalan rusak berlubang dan banjir. Masalah ini terus berlangsung tiap musim penghujan. Minimnya saluran air bahkan nyaris tidak ada telah memicu kerusakkan jalan lebih parah. 

Kapan jalan diperbaiki? Saya suka tertawa sendiri jika mendengar pertanyaan ini dari masyarakat. Sebab Pemerintah Daerah yang terkait dengan masalah ini bukan tidak tahu, biasanya mereka tutup mata dan tutup telinga. Paling sohor, sepengetahuan saya jalan yang rusak biasanya diperbaiki menjelang Hari Raya Idul Fitri atau bila ada rencana pejabat tinggi negara yang akan melewati jalan ini, maka dengan sigapnya Dinas Pekerjaan Umum Daerah memperbaiki jalan yang rusak. Hehehehe.....bisa ditebak, perbaikkannya juga asal jadi. Sebab paling sohor hasil perbaikkan bertahan tiga bulan, setelah itu, ya rusak lagi.

Hah....!!! Sudah tiga jam saya menunggu Angkot. Macet makin parah, tidak bergerak sama sekali. Harus berapa jam lagi menunggu? ***    




Tidak ada komentar: