Rabu, 03 April 2013

Kumpulan Puisi: Ketika Mimpi Tak Lagi Indah

 














Melupakanmu
Oleh: Abu Gybran

Kerlip embun pagi yang kemudian jatuh dari daun kamboja
menggetarkan hati yang didera sepi dimana kau telah mengikatnya mati
membiarkan aku tergeletak, nyeri yang membungkam, aku terdiam
menikmati kepedihan yang kau tinggalkan menghujam tajam
padahal pagi belum begitu jauh meninggalkan
ketika embun menghilang ditelan rimbun rerumputan
tatapanku kosong dalam kesendirian.

Jiwa mengerang diterik siang berontak karena bisik yang terus mengiang
aku tidak tahu bisikan milik siapa, sebab sekujur tubuh sudah mati rasa
hanya mampu menduga bahwa bisik itu adalah sisa keberanian jiwaku
bangkit.....!!!
ada keyakinan yang mengatakan lirih; bahwa kau telah jauh pergi
aku harus membuang sebungkus kesetiaanku
agar langkahku ringan dalam kejaran bayang-bayangmu

Aku pun sanggup melupakanmu.....!!!

(Tangerang, 03 April 2013)

Ketika Mimpi Tak Lagi Indah
Oleh: Abu Gybran

Ketika mimpi tak lagi indah, dimana tidur-tidurku yang dulu kau sembunyikan?
bulan purnama menghadirkan kengerian hampir disepanjang malam
dalam balutan kelam diri bersenggama dengan sepi
hanya dengan sepi....!!!

(Tangerang, o4 April 2013)   

Aku Adalah Debu
Oleh: Abu Gybran

Mengenali diri seperti menyusun tumpukkan batu waktu
kadang gagap mengeja abjad masa lalu, batu hitam terkubur
dalam kubangan  kejumawaan
menjijikan!

Serpihan diri itu teramat mencolok, hitam legam
mendominasi tiap tarikan nafas diantara waktu yang terus bertarung
dengan segala keangkuhan
kesombongan!

Mengenali diri mengejanya dalam kegagapan
ah, kiranya tanpa-Mu
aku adalah debu.

(Tangerang, 08 April 2013)

Nista
Oleh : Abu Gybran

Bukan tidak tahu, tahu....!
bagaimana tidak, seperti menguliti diri
hapal mati
dari ujungnya rambut sampai tepinya kaki
membiarkan nista melumuri tiap tarikan nafas
tak berdaya mengelak, apalagi berlari menjauh
siapa yang tak mau bergelimang
harta
tahta
wanita
adalah berhala-berhala yang dipuja karena keramat
dalam kebutaan menyandarkan hidup pada sebatang tongkat
pun maksiat menjadi nikmat

Bukan tidak tahu, tahu....!
nista adalah dosa
dosa adalah berhala
berhala adalah puja.
Kejahiliyahan menyelimuti segala rupa
Astaghfrallah.

(Tangerang, 12 April 2013) 

Tidak ada komentar: