Selasa, 22 Juli 2014

Bunga Jatuh Di Tanah Basah

Oleh: Abu Gybran













Aku
Hanya mampu terdiam saat angin riuh mengabari
Tentang bunga yang jatuh di tanah basah
Bukan masanya jatuh sebab mekar baru separuh
Aku
Berkata lirih; ya, sudahlah
Kecewa sebab mataku tak lagi bisa melihat dan menikmati keindahannya
Sekeping pagi hilang, ku tak lagi bisa mencium wangi tubuh, memandang senyum
dan sapa manja penyejuk sukma
Aku
Memang kehilangan, ada separuh jiwaku terbawa pergi
mengelana pada ruang dan waktu yang telah dipilihnya
Tanah basah, aku berharap tumbuh bunga yang lain.

(Tangerang, 22 Juli 2014)  

Tidak ada komentar: