Senin, 25 Agustus 2014

Renda Renda Rindu

Oleh: Abu Gybran





















Memanggilmu di ketinggian rindu menggunung
Dalam pencarian, menelisik tiap daun-daun jatuh yang terhampar dalam sepi
Sepi yang meluluhlantakan segala rasa
Hampir tak menyisakan ruang di mana aku bisa mengawali kembali
Renda-renda rindu yang tercerai
Duh, aku tak menemukan pola untuk kembali merenda
Kiranya kau telah benar-benar menyembunyikannya
Menghapus segala jejak di mana kita pernah menapakinya; aku kehilangan

Memanggilmu di ketinggian rindu menggunung
Aku tak menemukan apa pun kecuali kau tinggalkan wangi tubuhmu pada bunga yang mulai menghitam
Tak pernah terlintas rindu menghilang di rimbun ilalang
Padahal masih mengiang kata-kata setia diucapkan berulang
Hingga aku tak mampu menghitungnya berapa terbilang
Bahagia asa menjulang
Kata setia diikatkan pada kokohnya tiang-tiang pancang
Saat itu, tak ada keluh kesah yang meradang
Dan aral yang melintang menghadang
Kudapati senyummu kembang mengembang
Sungguh tak pernah terlintas jika itu hanya selayang
Kau menghilang di tengah jalan yang masih panjang

Merenda renda-renda rindu
Aku telah dikalahkan oleh waktu

(Tangerang, 25 Agustus 2014) 
          

Tidak ada komentar: