Senin, 01 September 2014

Wajah Dalam Gelas Anggur Merah

Oleh: Abu Gybran















Dalam pencariannya, dia sudah tak menghitung hari lagi
Keputusasaan yang menggerogoti dinding hati yang merapuh
Masih juga berharap, untuk apa?
Bunga sudah tak tumbuh lagi di taman, menghitam dan sudah lama jatuh
Sudah di makan cacing
Wangi tubuh dan keindahannya hanya tersisa dalam ingatan yang melemah
Lelaki separuh abad, mencari bayang wajah tersisa itu dalam gelas anggur merah
Dia telah dikalahkan oleh waktu yang menggilasnya
Ditipu setan dan ditindih dengan setumpuk harapan palsu
Dalam gelas anggur merah, bayang wajah yang dicarinya
melompat bergelayut di langit-langit kamar
Segelas anggur merah habis tak menyisakan apa pun.

Setan tertawa, menari-nari di pojok kamar
Duh, lelaki separuh abad itu terkapar
Cinta yang ditemukannya lama menghilang
Di tubir jurang
Dia ingin mengakhiri pencariannya yang panjang
Hah......Dia telah dua kali dikalahkan
Oleh waktu yang menggilas dan cinta yang membunuhnya

(Tangerang, 01 September 2014)

Tidak ada komentar: