Jumat, 21 Mei 2010

Diskusi : Menyoal Khilafah Islamiyah


Menyoal Khilafah Islamiyah
Oleh: Abu Gybran

Berawal dari status saya, Chaerudin Saleh (CHS) di Facebook mengenai kebrutalan Israel terhadap muslim di Palestina. sebagai berikut:

"Selama Khilafah tidak ditetapi kembali oleh kaum muslimin, selama itu pula Israel akan terus menindas rakyat Palestina. Bersatulah wahai saudaraku, selamatkan Palestina dengan Khilafah"

Status saya ini kemudian berkembang menjadi sebuah diskusi antara saya dengan sahabat saya, Heru Satrianto (HS) sebagai penanya. Dan saya berusaha semaksimal mungkin dan terusterang 'sangat hati-hati' menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan. Karena bagi saya, ini sangat penting. Sementara pengetahuan yang saya miliki tentang khilafah ini, masih jauh untuk dikatakan cukup. Kalau bukan karena kerinduan saya terhadap kehidupan Rosulullah saw dengan contoh khilafahnya kembali tegak dimuka bumi ini, bagi saya, lebih baik diam dan tidak berkata-kata.

HS:"Pak, khilafah yang anda maksud agenda utamanya untuk operasi militer melawan Israel?"

CHS:"Bukan,...khilafah adalah wadah kaum muslimin. Firman Allah: QS. Ali Imron:103, An-Nisa :59 dll...Taldzamu jama'atal muslimina wa imamahum (al- hadits)

HS: "Harus dalam bentuk negara? Terus yang diminta jadi kholifahnya siapa? Orang mana?"

CHS:"Bukan negara, sebab negara dibatasi dengan batas teritorial. Sementara khilafah adalah fil ardhi. Kalau negara yang semangatnya nasionalisme (ashobiyah) ya,...terkotak-kotak lagi. Kapan nyatunya? Kholifahnya? ya,..muslim, gak mesti orang Arab. ( ok, bro,..tunggu catatan saya mengenai Khilafah 'ala min hajin Nubuwwah)

(Tadinya saya berpikir untuk menyudahi diskusi ini dan menulisnya tersendiri pada catatan saya, karena difacebook terlalu sempit. Tapi sahabat saya 'tetap ngotot' dengan komentarnya).

HS:"Hemm,...kalau bersatu, saya rasa seluruh umat manusia memang harus bersatu pak. Saling tolong menolong, mensejahterakan satu sama lainnya, dsb. Memayu hayuning bawana.

CHS:"Tul,...ikatannya adalah khilafah (ini adalah model yang berikan oleh Allah dan Rosul-Nya). Selama ini,... yang ada cuma rebutan kekuasaan karena modelnya Demokrasi".

HS:"Ok, pak, tapi tolong sikap saya dalam mengkritisi khilafah jangan diartikan saya menolak persatuan umat islam. Seandainya Rosul masih hidup, buat saya tak masalah. Tanpa pikir panjang, akan saya dukung. Tapi karena beliau sudah tiada, lantas nasib umat diatur oleh satu golongan/satu orang, wah....nanti dulu.

HS:"Kalau kangjeng Nabi masih ada, pemerintahan satu tangan tak apa, pak. Tapi berhubung beliau sudah tiada, siapa yang bisa dipercaya? Demokrasi lebih baik, pak, dari pada pemerintahan dinasti turun temurun. Lihatlah fakta dunia ini. Rajapun butuh perdana menteri.

CHS:"Jama'ah wa Imamah (khilafah) merupakan perintah Allah dan Rosul-Nya. Tugas seorang imam adalah mengayomi umatnya dengan dibantu oleh Naibul Imam (pembantu imam) yang ditunjuk oleh imam. Selama baik, seluruh perintah imam wajib ditaati !.....khilafah adalah produk Allah. Sementara sistem demokrasi adalah produk Plato, Aristoteles dan Sokrates. Tentu saja dengan segala kekurangannya.

CHS:"Khilafah bukan kerajaan (dinasti) yang turun temurun itu. Seorang kholifah, dibae'at (QS. Al-Fath:10). Sementara sistem demokrasi (pemimpin) dipilih dengan suara terbanyak. Siapapun bisa jadi pemimpin termasuk pelacur sekalipun, yang penting dapat suara terbanyak. Kholifah punya kriteria, sebagaimana imam sholat dalam berjama'ah. Semua orang punya hak menjadi imam sholat, tapi ada etika yang harus diperhatikan.

HS:"Pak Chaer, tolong tunjukan ayat dalam Al-Qur'an yang memerintah umat islam didunia dewasa ini, harus dipimpin oleh satu orang. Dua ayat: Ali Imron:103 maupun An-Nisa: 59 tak ada hubungannya dengan khilafah. Ayat tersebut menekankan persatuan, dan memang harusnya begitu.

HS:"Sekarang gaya pemerintahan negara mana yang sebaiknya kita conrtoh? Iran? Irak? Emirat Arab? Saudi Arabia? Kuwait? Turki? Malaysia? Brunai?

HS:"Kriteria? Siapa yang dapat dipercaya membakukan penafsiran kriteria? Aliran Suni? Syi'ah? Wahabi? Salafi? Mazhab Syafi'i? Hambali? Hanafi? Maliki? LDII?

CHS:"Dalam surat Ali Imron:103, ada kata Jami'an artinya berjama'ah/bersama-sama. Sebanyak apapun orang berkumpul tidak dinamakan berjama'ah kalau tidak ada pemimpinnya (imam/kholifah). Sementara surat An-Nisa:59, ada kata ulil amri minkum pemimpin/kolifah/imam yang harus ditaati. Dua ayat ini saja sudah menunjukan sistem pemerintahan didalam islam; dengan berjama'ah dipimpin oleh seorang kholifa/imam yang wajib ditaati. Imam tidak bekerja sendiri, tapi dibantu oleh Naibul Imam (para pembantu imam).

CHS:"Gaya pemerintahan yang harus diikuti adalah Khilafah 'ala min hajin Nubuwah pemerintahan yang mengikuti jejak kenabian. Undang-Undangnya adalah syare'at islam, produk Allah. Sistem kenegaraan sekarang adalah sistem demokrasi yang sempit itu. Yang terbukti tidak mampu memberikan kenyamanan bagi umat manusia. Lihatlah negara yang katanya paling demokratis, AS, apa yang telah diperbuat oleh mereka? Penindasan terhadap yang lemah!

CHS:"Kriteria seorang kholifah sudah dicontohkan oleh Rosulullah saw (yang membakukan adalah Rosul sendiri, soal ini terdapat dibanyak hadits) yang pokok utamanya adalah dia harus muslim, dari golongan, bangsa atau siapapun dia.

HS:"Lha ya, maksud saya: Saat ini negara mana didunia yang bisa dijadikan teladan atau contoh model khilafah: Saudi Arabia dengan Wahabinya yang melarang wanita menyetir mobil? Afganistan zaman Taliban yang melarang orang main musik, nonton bioskop, memaksa jenggot? Iran dan Syi'ahnya? Turki dengan islam moderat sekulernya? Atau mana?

HS:"Selama kholifah dipilih berdasarkan perundingan badan-badan perwakilan, ya itu juga DEMOKRASI ( lawan dari monarci/otoriter). Negara-negara yang disebut negara islam pun sekarang mulai sadar dengan menggunakan sistem demokrasi, adanya banyak partai dsb. parlemen, republik, presiden dsb.

HS:"Ayat mana di Al-qur'an yang melarang demokrasi? Musyawarah untuk mufakat? Berunding bersama untuk memilih pemimpin? Adanya perwakilan rakyat untuk menentukan pimpinan? ayat mana?

HS:"Soal Ali Imron dan An-Nisa, ya, memang orang banyak harus ada pemimpinnya, pak. Agar bisa disebut sebagai sebuah organisasi. Jika tidak ada pemimpin, ya namanya kerumunan iseng belaka.

HS:"Amerika negara demokrasi yang memang sewenang-wenang, negara kuat memang cenderung begitu. Tapi bagaimana dengan negara-negara Eropa, Australia, Kanada, Jepang. Dunia hasanah? Ya, mereka itu hasanah. Rakyat sejahtera, HAM dihormati. Negara atas nama islam sekarang? Justru sering menindas rakyatnya sendiri. Lihat itu negara-negara Afrika dan contoh yang paling terlihat adalah Taliban, mereka bilang mengikuti sunnah Rosul, islam yang benar, dsb. Oya????

CHS:"ha,ha,ha,......anda harus bedakan PELAKU dengan syare'at islamnya. Yang nyuri sendal di masjid itu siapa? Gak semua orang islam itu baik terlebih jika sudah haus kekuasaan. Gerakan Taliban dan sejenisnya itu karena politik yang diusung bukan Syare'at Islam yang dikedepankan. Model seperti ini pasti hancur: Ikhwanul muslimin di Mesir, DI di Indonesia......"

CHS:"Musyawarah itu beda dengan demokrasi. Musyawarah dalam islam tidak mengenal voting. Sementara -musyawarah ala - demokrasi, berdasarkan suara terbanyak, kalaupun yang diusung itu salah karena banyak dipilih banyak orang ya,......akhirnya menang. Musyawarah dalam islam kalaupun cuma satu orang, tapi yang diusungnya adalah benar, maka satu orang itu bisa mengalahkan banyak orang. Model seperti ini tidak akan ditemukan dalam sistem demokrasi.

CHS:"Sahabat,......kalau kanjeng Nabi saw. masih hidup, saya pun gak usah repot-repot bertanya dan menjawab soal khilafah ini.

HS:"Justru itu, kawan, tidak jelas! Nggak ada contoh kontemporer-modern-konkrit dewasa ini. Gini aja dech, bung Karno pernah mengatakan: Barangsiapa menggenggam masa depan, dia akan menggenggam generasi muda. Kalau sistem khilafah itu bisa meyakinkan banyak orang bahwa punya prospek masa depan yang jelas, pasti banyak yang mau ikut".

HS:"Pak, negeri ini kacau bukan karena sistem demokrasi atau khilafah, tapi karena mental dan moral masyarakatnya. Indonesia itu sudah mayoritas islam. Bahkan terbesar di dunia. Tapi korupsi terbesar pula di dunia? Ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan langsung antara formalitas agama dengan perilaku manusianya.

CHS:"Ha,ha,ha,....Contoh paling konkrit mengenai khilafah ini justru telah dipraktekan olah Nabi saw. dan para shabatnya. Dan khilafah ini setelah 500 tahun berjaya, terakhir di Turki, 23 Maret 1924, konsep khilafah ini ditinggalkan oleh umat islam. Kenapa? Kata Nabi saw. nanti kalian akan tergiur oleh kilau duniawi. Jumlah kalian besar, tapi laksana buih dilautan. Cinta dunia dan takut mati. Musuh islam tidak suka dengan khilafah sebagai pemersatu umat islam. QS. Al-Baqoroh:120. Sahabat,...saya 'kan sudah bilang, negara islam belum tentu melaksanakan syare'at islam dalam pemerintahannya. Kalau ada contohnya sekarang ini, saya gak repot-repot mengangkat persoalan ini. Terima kasih anda telah peduli berdiskusi dengan saya mengenai khilafah ini. Saya merindukan khilafah tegak kembali, saya rindu nuansa kehidupan Nabi saw dan para shabatnya.

CHS:"Ha,ha,ha,...mayoritas islam itu bukan jaminan, bahwa umat melaksanakan islam secara kaffah. Kebejatan moral, korupsi dll. peredamnya cuma satu; kembali kepada islam secara kaffah.

HS:"Saya rasa yang harus didorong adalah rasa empati dan simpati antar umat islam sendiri. Walaupun banyak orang ngotot bahwa islam itu satu, kenyataannya model islam itu beragam. Jadi saya pikir, dalam perbedaan, antar muslim harus mau mengenal perbedaan satu sama lain dan harus tetap dikembangkan semangat persatuan walau tidak dalam satu kendali pemerintahan, karena dewasa ini sudah terlalu 'parah' perbedaan penafsiran tentang berislam yang benar. Namun saya sangat optimis masih bisa bersatu, toh kitab suci sama, prinsip-prinsip dasar juga sama. Selama kita bisa menghargai satu sama lain, kita pasti bisa bersatu".

HS:"Soal Israel? itu cobaan Tuhan. Dalam pepatah jawa ada istilah: 'Wolak-walike zaman'. Umur Israel belum seratus tahun 'kan? nanti juga bubar. Seperti Romawi, Iggris Raya, Yunani, USSR, dsb.

HS:"Tapi saya senang diskusi sama anda. ada perasaan aman dan bebas mengutarakan pendapat. Makasih kawan, teruslah berjuang lakukan yang menurut anda mulia dan ideal. Prinsipnya, saya mendukung koq, masyarakat yang islami".

CHS:"Allaaaaaahu Akbar!!!!......"

HS:"Allahu Akbar, sahabatku".

.............................................................................................................................................

Saat diskusi berlangsung, banyak pesan yang masuk kepada saya. Ternyata banyak sekali sahabat-sahabat yang lain, yang sudah mengenal khilafah. Hanya saja, mayoritas diantara mereka merasa pesimis khilafah bisa ditegakan kembali tanpa embel-embel politik. Dan menurut saya ini wajar, karena ada golongan/partai/organisasi yang memperjuangkan khilafah, yang ujung-ujungnya hanya politik (kekuasaan) yang menyimpang dari pola Allah dan Rosul-Nya, bukan karena Allah. ***

................................................................................................................................................

KHILAFAH 'ALA MINHAJIN NUBUWWAH

Dunia Islam kini makin terpuruk, dimana-mana muslimin menjadi objek musuh-musuh Islam ibarat hidangan yang diperebutkan. Kekayaannya dieksploitir, sumberdaya umatnyapun dibuat impoten. Mulut muslimin bungkam, tidak mampu menyuarakan kebenaran ketika ditekan, diintimidasi dan dibantai. Tak mampu tegak walau sekadar untuk mengadakan pembelaan diri. Bahkan saat beberapa negeri islam dihancurkan secara ilegal dengan terang-terangan dihadapan mata seluruh dunia, muslimin tetap diam, terbelenggu dalam ketidakberdayaan. Hampir-hampir muslimin menjadi umat yang dayus !

Al-Qur'an Surat Al-Anfal ayat 73 mengingatkan bahwa orang-orang kafir berkomplot saling mendukung dalam memperjuangkan ide-ide kekafirannya. Jika umat islam tidak kompak dan bersatu padu, maka yang akan terjadi adalah fitnah di muka bumi dan fasad (kerusakan) yang besar. Demikianlah gambaran nasib yang sedang menimpa umat islam hari ini, contoh konkrit akibat tidak tegaknya kehidupan ber-JAMA'AH dan ber-IMAMAH, satunya pimpinan bagi dunia islam atau Khilafah 'ala minhajin Nubuwwah

Al-Qur'an sebagai guidance (hudan) bagi semua manusia, memberikan petunjuk dan arah, bahwa peradaban yang harus dibangun manusia adalah kehidupan yang didasari iman kepada Allah subhanahu wa ta'ala serta dipenuhi kebaikan dan rahmat. Dan bagi muslimin tidak ada jalan lain kecuali mengikuti semua langkah Rosulullah saw. sebagai qudwah dan uswahnya.Ittiba' yang dilandasi niat ikhlas, khusyu dan tawadhu kepada Allah 'azza wa jalla.

Sejarah pengingkaran makhluq kepada Allah diabadikan dalam Al-Qur'an. Iblis menjadi makhluk hina, sesat dan terkutuk karena kepiawaiannaya mengedepankan retorika dan logika dan mengesampingkan iman serta keikhlasan dalam menerima Allah subhanahu wa ta'ala.***

(dikutip dari ringkasan buku "Khilafah 'ala min hajin Nubuwwah"- Wali Al-Fattaah)

Tidak ada komentar: