Sabtu, 16 Juli 2011

Puisi Yang Bertebaran; Rindu

 










Rindu
Oleh: Abu Gybran

Lepas
mengawang
Menyasar tiap lipatan
relung
Bayang
Selalu pada malam
Datang
dan menghilang

Menyisakan rindu yang meradang.***

Tangerang, 24 Juni 2011

Hasrat 
Oleh: Abu Gybran

Menyusur jalan
melewati berjarak-jarak
Telah terlipat separuh waktu
Hasrat masih bergejolak
Ku yakin kau segera tampak
sebab jarak tinggal selempar tombak
Mendapatimu


Tersengal napas sesak
Terkadang limbung langkah berpijak
bumi menanjak
onak berserak
Menusuk telapak, mengoyak
menguji batas-batas kesetiaan
Mendapatimu


Tinggal selempar tombak
Hamparan sajadah cinta terbentang
memanjang
Merebahkan segala hasrat
dihadapanmu
Sampai aku tak mampu lagi melapalkan abjad cinta


Untukmu;
Persembahanku tak terukur olah jarak. ***


Tangerang, 15 Juni 2011


Terhenti

Oleh: Abu Gybran


Burung membawa kabar
kabar burung
Telah melubangi baju zirahmu
kau terkulai
Riak emosi menghanyutkan rasa percaya
menghempaskan apa yang telah dilewati
Mimpi 
Rindu
Canda

Berujung pada jalan sepi
Langkah terhenti
Cinta telah kehilangan rasa


Burung membawa kabar
kabar burung
Telah membutakan mata hati
Padahal setiap langkah adalah puisi yang berkata kesetiaan
"Seribu gadis tak 'kan mampu menggantikan hasratku
padamu" ***


Tangerang, 20 Juni 2011

Tidak ada komentar: