Kamis, 25 Juli 2013

Limbah PT. Berkah Manis Makmur Mengganggu Masyarakat

Oleh : Abu Gybran

PT. Berkah Manis Makmur adalah pabrik yang memproduksi gula yang beralamat di JL. Raya Serang KM 62,5 Cikande, Serang, Banten. Sepengetahuan saya, pabrik ini mulai beroprasi pada awal tahun 2013. Saya tahu karena deru suara mesinnya pada awal produksi pernah membuat jantung saya hampir copot karena saking berisiknya. Padahal lokasi pabrik dengan pemukiman Perumahan Taman Cikande dimana saya tinggal jaraknya cukup jauh, sekitar 500 meter.

Bukan hanya berisik yang ditimbulkan oleh mesin produksinya, masyarakat sekitarpun terganggu oleh bau yang ditimbulkan limbah pabrik. Jika angin sedang menghembus kearah perumahan, maka bau menyengat akan segera memenuhi ruang udara perumahan. Udara jelas tercemar. Pernapasan jelas terganggu dan terasa sesak. Bau menyengat akan sangat dirasakan pada waktu sore hingga malam hari. Parahnya lagi limbah cair pabrik ini dibuang ke sungan Cidurian yang melintasi samping pabrik. Air sungai pasti tercemar dan dampaknya akan mengganggu kesehatan masyarakat yang sekarang masih memanfaatkan air sungai ini untuk keperluan MCK. Sebenarnya tidak akan menjadi masalah jika limbah cair sebelum dibuang diolah melalui IPAL yang benar.


Pabrik sebesar ini, tentu mempunyai dokumen AMDAL (Anilisis Mengenai Dampak Lingkungan). Hal ini yang membuat saya tidak habis pikir, sejauh mana kebenaran AMDAL yang dimiliki oleh perusahaan ini? Sebab jika hasil AMDAL-nya benar, tentu limbah atau gangguan lainnya tidak akan berdampak buruk pada masyarakat sekitar. Artinya sebelum proyek pabrik ini dibangun, AMDAL yang disusun sudah sesuai dengan amanat Undang-Undang Lingkungan Hidup No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan.

AMDAL merupakan syarat berdirinya sebuah pabrik. Jika dikemudian hari ternyata pabrik ini mengeluarkan limbah yang dapat menggangu kehidupan masyarakat sekitar, maka masyarakat mempunyai hak untuk mengadukan hal ini kepada Dinas Lingkungan Hidup atau Kementrian Lingkungan Hidup. Sanksi yang bisa dijatuhkan oleh Menteri Lingkungan Hidup bisa berupa pencabutan Izin Usaha dan atau bergantung kepada seberapa besar pelanggaran yang dilakukan.

Sanksi Pidana
Sanksi pidana berdasar UU No. 32 tahun 2009 yang terkait dengan pelanggaran lingkungan hidup sebagai berikut:
(1). Setiap orang yang melakukan usaha tanpa memiliki izin lingkungan adalah penjara 1-3 tahun dan atau denda 1-3 Milyar.
(2). Setiap orang yang menyusun AMDAL tanpa memiliki sertifikat kompetensi penyusun Amdal adalah penjara maksimal 3 tahun dan atau denda maksimal 3 Milyar.
(3). Pejabat pemberi izin lingkungan yang dalam penerbitannya tanpa dilengkapi dengan AMDAL adalah penjara maksimal 3 tahun dan atau denda maksimal 3 Milyar.
(4). Pejabat pemberi izin usaha yang dalam penerbitanya tanpa dilengkapi dengan izin lingkungan adalah penjara maksimal 3 tahun dan atau denda maksimal 3 Milyar

Sanksi Masyarakat
Melalui tulisan ini, saya tidak berniat untuk mempropokasi masyarakat untuk melakukan protes langsung kepada perusahaan. Sebab saya yakin masyarakat lama-kelamaan akan merasa 'gerah' juga jika harus mencium bau limbah pabrik ini setiap hari. Semestinya masalah ini menjadi perhatian serius manageman pabrik. Saya yakin pihak pabrik sudah mengetahui masalah ini. Jika masyarakat yang menjatuhkan sanksi, tentu hal ini akan merugikan semua pihak terutama perusahaan.

Oleh karenanya pihak perusahaan harus segera mengambil langkah perbaikkan duduk bareng bersama pemerintah terkait dan melibatkan masyarakat sekitar agar pencemaran dari limbah pabrik tidak menggangu lingkungan. Saya kira ini adalah jalan yang terbaik yang harus dilakukan sesegera mungkin. Masyarakat melalui ketua RT dan RW-nya harus berperan aktif terhadap persoalan ini. Jangan menunggu amuk massa!

Penutup
Pemodal punya hak untuk mendirikan dan menjalankan usaha. Dan masyarakat pun punya hak untuk hidup nyaman tanpa harus diganggu oleh dampak pencemaran pabrik. Tentunya pihak yang tak kalah pentingnya adalah pemerintah dalam hal ini adalah Dinas Lingkungan Hidup sebagai pengawas lingkungan hidup harus benar-benar bertindak tegas jika terjadi pelanggaran lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan.***

Senin, 15 Juli 2013

Getar-Getar Sayap Lebah

Oleh: Abu Gybran















Pagi baru saja terbangun dari dekapan malam
Mengalun tembang rindu
yang kau titipkan
pada getar-getar sayap lebah
dalam keharuman bunga merekah

Pada getar-getar sayap lebah, aku menangkap gelisahmu
Betapa aku telah membunuh rindu: Rindu dalam balutan lembut kesetiaan
Aku telah banyak melewatkan isyarat yang telah kau titipkan
bukan hanya pada getar-getar sayap lebah,
nyanyian burung-burung manyar dan
desah daun-daun akasia disapu angin
Aku tak mampu lagi menghitung berapa rindumu yang menyendiri

Maafkan aku

Pagi baru saja terbangun dari pelukkan malam
Aku tak kan beranjak dalam peluk rindumu
Rindu kita.

(Tangerang, 15 Juli 2013)

Kamis, 11 Juli 2013

Ngabuburit Ala ABG Kini

Oleh: Abu Gybran

Ngabuburit, istilah ini hanya ada dalam bulan Ramadhan. Ngabuburit berasal dari Bahasa Sunda yang artinya melakukan suatu kegiatan sambil menunggu waktu maghrib untuk berbuka puasa. Banyak kegiatan positif yang bisa dilakukan dengan santai sehingga dapat melupakan sesaat keluh kesah atau hal-hal yang dapat  menganggu serta mengotori kesucian ibadah puasa..

Bertadarus Al-Qur'an selepas shalat asyar, baca buku-buku agama atau apapun itu yang penting adalah bernilai positif (berpahala). 

Ngabuburit Ala ABG kini
Ngabuburit kini dengan ngabuburit tempo dulu telah mengalami perubahan sesuai perkembangan jaman. Seingat saya, waktu saya masih seumuran ABG, waktu ngabuburit dihabiskan dilanggar atau mushola bertadarus membaca Al-Qur'an. Ada yang menghabiskan waktu ngabuburitnya di pematang sawah untuk menggebah burung-burung yang memakan padi jika Ramadhan bertepatan dengan musim panen. 

Lain halnya dengan ngabuburit masa kini; teramat jarang remaja muslim yang menghabiskan waktu ngabuburitnya dengan membaca Al-Qur'an di mushola atau masjid. Waktunya habis nunggu maghrib sambil nonton TV. Masih syukur kalau yang ditontonnya acara yang berkaitan dengan ibadah Ramadhan, tapi biasanya acara semacam ini tidak disukai mereka.

Yang lebih gila lagi, saya seringkali melihat mereka berkumpul di tempat-tempat perbelanjaan; alasannya buka bersama. Bersama pacar tentu saja. Ini ngabuburit yang dilakukan oleh remaja yang berduit (duit dari ortu). Ada juga yang berkeliling bermotor ria berboncengan ke tempat-tempat yang mereka anggap nyaman untuk menunggu berbuka puasa. Astaghfirollah, cara mereka berboncengan itu seperti suami-istri.

Inilah sedikit potret ngabuburit anak ABG kini. Ngabuburit yang justru menjauhkan mereka dari ibadah puasa yang sebenarnya. Allah tidak berhajat kepada orang yang berpuasa tapi tidak mampu meninggalkan perbuatab-perbuatan yang semestinya dijauhi. Dalam hal ini tentunya peran orang tua lebih dominan untuk dapat mengarahkan mereka memahami agama yang benar. Lingkunganpun sangat berpengaruh membentuk karakter mereka dalam berprilaku. Artinya; ini adalah masalah kita sebagai umat Islam untuk tidak meninggalkan 'amar ma'ruf dan nahi munkar.***

*Tulisan ini dibuat sambil ngabuburit......hehehehe....  

Selasa, 09 Juli 2013

Islam Itu Sempurna

Oleh : Abu Gybran

1. Diriwayatkan dari 'Aisyah ra. Rosulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang melakukan yang bukan dari perintah kami, maka ia tertolak". (HR. Ahmad)

2. Pada riwayat yang lain Rosulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang mengada-adakan perintah kami ini yang bukan dari padanya, maka ia tertolak". (HR. Bukhory)

3. Riwayat yang lain, Rosulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang berbuat sesuatu urusan yang lain dari perintah kami, maka ia tertolak". (HR. Abu Dawud)

4. Diriwayatkan dari Anas ra. ia berkata: telah bersabda Rosulullah SAW : "Apabila ada sesuatu dari urusan duniamu, maka kamu lebih tahu tentang hal itu. Jika ada urusan dien-mu, maka akulah tempat kembalinya". (HR Ahmad)  

Kalau kita perhatikan makna dari hadits-hadits diatas, sangat tegas Rosulullah SAW menyampaikan kepada kita bahwa segala amal perbuatan yang ada keterkaitannya dengan addien/syare'at terutama sekali dalam perkara ubudiyah, maka wajib menurut petunjuk yang telah digariskan oleh Rosulullah SAW. Tidak dibenarkan ditambah atau dikurangi sekalipun menurut fikiran kita baik. Hal seperti ini merupakan jebakkan setan yang menggoda manusia dengan membisikan agar menambah atau mengurangi suatu urusan syare'at.

Celakanya, seringkali kita menganggap persoalan ini sepele. Bahkan sangat salah jika sesorang menambah-nambah urusan dien ini sekalipun untuk memperkuat fadilah-fadilah amal. Pendapat yang mengatakan boleh mengamalkan hadits-hadits lemah atau palsu sekalipun jika hanya berkaitan dengan fadilah amal. Amalan yang tidak ada dasarnya akan tertolak sebagaimana sabda Rosulullah SAW diatas.

Bahkan Rosulullah SAW sudah wanti-wanti agar umat Islam tidak terjebak oleh provokasi setan. Perhatikan hadits berikut: Dari Ibnu Abbas ra berkata; Bahwa sesungguhnya Rosulullah SAW berkhutbah pada waktu haji wada', maka Rosulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya setan telah berputus asa (dalam usahanya) agar disembah di bumi. Tetapi ia senang jika (bisikannya) ditaati dalam hal selain itu, yakni suatu amalan yang kamu anggap remeh dari amalan-amalan kamu. Berhati-hatilah kamu sekalian! Sesungguhnya aku telah meninggalkan untuk kamu sekalian yang jika kamu berpegang kepadanya niscaya kamu tidak akan sesat selama-lamanya, yaitu Kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya". (HR. Hakim)

Oleh karenanya dapat kita pahami bahwa betapa Rosulullah SAW telah mengingatkan agar kita selalu waspada terhadap bisikan-bisikan setan yang mengajak kepada suatu amal yang menyalahi tuntunan Nabi SAW sekalipun hal itu nampak kecil. Perhatikan apa yang disampaikan oleh Rosulullah SAW berikut: "Maka berpegang teguh kepada sunnah itu lebih baik daripada mengadakan bid'ah". (HR. Ahmad)

Sekecil apapun amalan bid'ah yang dianggap baik, maka pada saat itu pula perkara sunnah telah dimusnahkan. Sehingga yang nampak kepermukaan adalah hanya perkara bid'ah yang dibela dan dipertahankan, sedangkan yang sunnah dibiarkan tertutup.

Pada saat seperti itulah umat Islam akan menjadi lemah dan akan mudah dikuasi oleh musuh-musuhnya. Tidak ada cara lain agar muslim menjadi kuat kembali kecuali kembali memurnikan syare'at Islam yakni kembali kepada Al-Qur'an dan Sunnah Rosulullah SAW. Islam sudah sempurna tidak perlu ditambah atau dikurangi hanya untuk kepentingan nafsu belaka.***  

Jumat, 05 Juli 2013

Istana Kebisuan

Oleh: Abu Gybran

















Mendung di langit
Hitam legam awan hitam melukis wajah gahar
penuh amarah
menghujani dengan sumpah serapah
Menggelegar
ditiap hentakkan menyambar
melampiaskan kecewa usai musim bunga
Berlalu
Kami ditipu.....!!!

Bukan mengeluh, tapi jiwa yang mengaduh
Asa luruh menyisakan sesak
dalam diam mengulas, membalikkan tiap lipatan
Seribu satu janji Tuan pada lembaran-lembaran hitam
Kiranya suara Tuan bukan suara parau kami
(Semestinya suara kami adalah Tuan yang menyuarakan)
Tuan menjadi pendiam
bungkam

Ah, nyatanya memang Tuan lebih suka bersemayam di istana biru
Tutup mata, juga tutup telinga dan bisu. 

Jumawa...!
Kami dilupakan, ditidur panjangkan
dalam balutan angan telanjang
dalam rekaan kehidupan yang diciptakan
jebakkan
Kami terperangkap dalam ruang pengap ketidakpastian
Dunia tipuan dalam genggaman kekuasaan
Istana Kebisuan.

(Tangerang, 05 Juli 2013)