Rabu, 07 Mei 2014

Bunga dari Syurga

Oleh: Abu Gybran

Rapat tersembunyi di antara rimbun bunga-bunga mekar
malu-malu dalam balutan iman, syahdu dalam keyakinan
Sebab kecantikan tidak untuk semua orang, ini kataku mengira-ngira
Kebaikan kiranya dapat menggantikan yang tampak
fana, sesaat dan termakan masa. Barangkali ini pendapatmu (itu pun aku yang mengira-ngira)
menjaganya, sebab kecantikan adalah tanaman di taman
Indah dalam penjagaan
dari ribuan mata yang memandang penasaran
Rapat tak tersentuh tangan setan menjamah
Kau tetap cantik tanpa campurtangan setan

Kalau boleh aku mengatakan; kau adalah bunga dari syurga
Aku tahu kau merasa keberatan
sebab pujian seringkali menggelincirkan
Demi kamu, baiklah aku tarik kembali kata-kataku
Aku meyakini tanpa pujian pun kau tetap cantik dibalik ketersembunyian

Andai saja aku malaikat
Aku tak mungkin menyusun kata-kata karena kekaguman
karena aku ber-syahwat
dan selalu berkeinginan untuk mengatakan kata-kata dalam keindahan
merangkainya dalam kejujuran
Aku berani mengatakan bahwa kau adalah bunga terindah
bukan hanya aku yang mengagumimu, tapi juga bintang-bintang di langit.

(Tangerang, 7 Mei 2014)
   

Tidak ada komentar: