Rabu, 24 September 2014

Mulailah Dari Masjid

Oleh: Abu Gybran

"Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. At-Taubah: 18)

Fungsi Masjid
Masjid merupakan tempat beribadah umat Islam. Beragam bangunan masjid yang megah, luas dan indah menjadi kebanggaan bagi umat Islam. Namun sangat disayangkan tidak sedikit umat Islam mengartikan fungsi masjid hanya sebatas tempat shalat, padahal ibadah kepada Allah tidak hanya sebatas shalat saja. Barang kali hal inilah yang kerap membuat masjid sepi dari aktivitas jama'ah. Saya hanya ingin mengatakan bahwa bukan hanya shalat berjama'ah yang memang selalu dijadikan parameter adanya kemakmuran masjid, tapi alangkah eloknya jika kegiatan-kegiatan sosial, dakwah, pendidikan dan lain sebagainya juga akan menambah kesemarakan dalam memakmurkan masjid.

Sebagai rumah Allah tempat kita beribadah kepada Allah untuk menuju dan kembali kepada-Nya. Melalui shalat berjama'ah dalam shaff-shaff yang teratur dan rapi, sikap dan perilaku egaliter dapat dirasakan. Kebersamaan dan persaudaraan nampak jelas, bahkan saling kasih mengasihi sesama muslim sendirinya akan terbentuk dengan baik. 

Sejenak kita tengok masa Rosululloh SAW, masjid selain digunakan sebagai tempat shalat berjama'ah, masjid juga memiliki fungsi sosial budaya. Artinya jika kita saat ini berupaya mengaktualisasikan kembali fungsi masjid sebagai tempat ibadah dan pusat kebudayaan adalah merupakan sikap kembali kepada sunnah Rosululloh SAW. Saya kira ini merupakan salah satu jawaban bagi umat Islam untuk kembali meraih kejayaan dalam menghadapi era globalisasi dengan segala kemajuannya. 

Dengan mengembalikan fungsi masjid sebagai mana perannya seperti yang telah dilakukan pada masa Rosululloh SAW, masjid menjadi pusat kehidupan umat. Artinya kita sebagai umat Islam menjadikan masjid sebagai pusat aktivitas kehidupan jama'ah imamah serta sosialisasi kebudayaan melalui nilai-nilai Islam. Dan ini akan berdampak pada kehidupan di luar masjid yakni kehidupan bermasyarakat yang Islami.

Upaya ke arah tersebut, tentulah sangat dibutuhkan organisasi Takmir Masid atau dengan bahasa lain yang tidak asing di telinga adalah Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) yang mampu mengadopsi prinsip-prinsip organisasi dan management modern. Sehingga aktivitas yang diselenggarakan dapat memenuhi kebutuhan umat berlangsung efektif dan efisien. Kebutuhan akan organisasi yang profesional dirasa semakin tidak bisa ditawar-tawar lagi. Sebab kompleksitas kehidupan yang semakin maju akibat proses globalisasi.

Harus Berani Merubah
Seperti yang telah disinggung di atas, bahwa takmir masjid atau pengurus masjid atau DKM, jumlahnya sudah banyak. Tapi kinerjanya belum sebanding dengan apa yang telah dilakukan pada masa Rosululloh SAW dan para shahabatnya. Minimnya aktivitas di masjid selain shalat berjama'ah menunjukan kurang profesionalnya pengurus. Hal ini terjadi di banyak masjid, terutama masjid-masjid yang dikelola secara adat yang kepengurusannya dipercayakan pada salah satu tokoh dan keluarganya secara turun temurun.

Merubah pola-pola lama yang sudah terbentuk sekali pun dirasa sudah tidak mampu lagi menampung kebutuhan umat, memang bukan perkara mudah. karena akan menemui banyak kendala. Kendala-kendala yang muncul kepermukaan biasanya sebabkan faktor-faktor internal dan eksternal seperti;

1. Budaya lama yang sulit menerima perubahan
2. Adanya orang-orang yang merasa kehilangan pengaruh atau tersingkir
3. Ketidaksiapan pengurus atau umat dalam menerima sistem baru
4. Sumber daya yang masih kurang mendukung
5. Belum adanya bukti yang dapat dijadikan contoh.

Dengan adanya sejumlah kendala tersebut, bukan berarti kita harus menyerah. Sebab perubahan ke arah yang lebih baik merupakan sebuah keniscayaan bagi umat Islam yang mau maju. Kita dituntut untuk lebih serius dalam membawa dan memperjuangkan perubahan positif.

Mulailah Dari Masjid
Melakukan perubahan memang tidak bisa sekaligus. Tapi bisa dilakukan mulai dari yang kita anggap mudah dahulu. Perubahan yang dirasa tidak bersinggungan dengan kebiasaan-kebiasaan lama. Seperti sosialisasi mengenai management modern kepengurusan masjid melalui sebuah forum pengajian rutin. Pendek kata, banyak hal yang bisa ditempuh untuk sebuah perubahan. Mulailah dari masjid, setelah itu bertebaranlah di muka bumi untuk mendapatkan karunia Allah.*** 
    

Tidak ada komentar: