Rabu, 10 September 2014

Perempuan Ketiga

Oleh: Abu Gybran

Lelaki paruh baya telah menghabiskan separuh jalan hidupnya
Banyak warna telah menghiasi tiap jejak yang ditinggalkan
dari yang nampak jelas hitam dan putih hingga samar yang tersembunyi dalam remang malam
Langkahnya sudah melambat, berat
Beban menggelayuti kedua pundaknya yang merapuh
Diikuti tiga perempuan berbaris di belakangnya
Perempuan pertama, kedua dan ketiga dengan cerita yang berbeda
ada dalam catatan hariannya. Catatan itu telah lama dibiarkannya
Sudah tidak menyisakan halaman kosong
Perempuan ketiga telah menghabiskan halaman kosong tersisa
Dengan segala kemanjaan yang memperdaya, lelaki paruh baya lupa
Langkah hampir di ujung senja

Sebisanya cerita ditulis pada tanah basah atau pada tanah berdebu
tentang perempuan ketiga
Sebab dia sudah tak yakin ingatannya mampu menampung sisa cerita
Sepenggal dari perjalanan hidupnya hingga batas senja

Kesetiaan menguji ketiga perempuan

Jalan mulai bercabang dan tiap persimpangan menjanjikan
Keindahan dan kebahagiaan
Godaan melucuti kokohnya kesetiaan
Dan perempuan ketiga berhenti di persimpangan jalan
berbelok arah. Lelaki paruh baya telah kehilangan

Cerita yang ditulis pada tanah basah telah terhapus hujan yang menderas
Cerita yang ditulis pada tanah berdebu telah disapu angin yang menggemuruh
Tidak menyisakan apa pun
Kemanjaan telah hilang di persimpangan jalan
Jalan sunyi menuju batas senja
Lelaki paruh baya sudah tak mau lagi mencatatkan perjalanan yang tersisa
.........................

(Tangerang, 10 September 2014)
   

Tidak ada komentar: